Pebisnis Belajar Menulis? Bisa Membuka Peluang Baru

Oleh : Riqoh Ike


Ini adalah kisah saya yang sejak resign dari pekerjaan kantoran mencoba menggeluti dunia bisnis, yang bisa dijalankan dari rumah saja, sehingga bisa full day di rumah bersama keluarga tapi juga bisa produktif.


     Memutuskan resign karena ingin fokus program hamil, tapi sejak resign ternyata tak kunjung datang tanda-tanda kehamilannya, hingga akhirnya mengisi hari-hari dirumah dengan mencoba usaha rumahan.


     Dari belajar berbisnis sampai belajar menjadi penulis, berikut sedikit pengalaman yang akan saya bagikan dalam tulisan ini.


Pebisnis Belajar Nulis Jadi Peluang Baru

Memulai Bisnis Hampers, Hingga Bisnis Kuliner, Sampai Bertemu Mentor Indari Mastuti.


Pertama kali terjun ke dunia bisnis adalah dengan mencoba menyalurkan hobby yang senang banget sama yang namanya craft, dekorasi yang  cantik-cantik, dulu semasa lulus SMA malah inginnya itu sekolah khusus desain interior, tapi takdir membawaku untuk mendalami ilmu tentang manajemen, belajar keuangan, bisnis dan pemasaran.


     Mungkin hikmahnya adalah ilmu itu bisa terpakai sedikit banyaknya pada bisnis yang saya jalani saat ini.


     Menjalani usaha hampers pertamanya lebih banyak membantu kebutuhan keluarga besar yang sedang butuh jasa dekorasi hantaran pernikahan, lalu berlanjut pesanan yang datang dari tetangga dan teman, hingga akhirnya ada juga permintaan untuk dibuatkan hardbox custom untuk hampers dari teman yang memiliki produk jualan juga.


     Dari situ berlanjut ke bisnis hampers dengan membuat custom box sendiri, beberapa brand fashion dan kuliner lebaran pernah menjadi klien bisnis saya.


     Pada bisnis ini pula saya banyak bermitra dengan produsen produk kuliner, hingga menjadi bagian dari pendistribusian produk mitra juga, dari mulai cookies lebaran, oleh-oleh produk UMKM.


Setelah 11 tahun menantikan buah hati, akhirnya ditengah kesibukan itu saya diberikan kepercayaan dengan kehamilan pertamanya.


     Dari sini akhirnya saya memutuskan untuk off dulu dari bisnis hampers ini karena ingin fokus menjaga kesehatan kandungan yang telah lama didambakan.


     Setelah melahirkan juga tidak langsung memulai kembali bisnisnya, dengan anak masih bayi hingga besar sampai balita rasanya belum waktunya untuk mulai lagi, masih menikmati masa menjadi seorang ibu, walau permintaan pembuatan custom box hampersnya ada saja yang masuk, hingga saya pun memutuskan untuk bekerjasama dengan mitra vendor yang dapat membantu membuatkan pola box dan pemotongannya, jadi saya tinggal bagian finishing saja sehingga tidak akan terlampau berat proses produksinya.


     Sampai di tahun 2018 akhir, ketika anak sudah berusia 4 tahun, saya baru memulai kembali bisnis rumahannya, tapi kali ini hanya mencoba jadi reseller sebuah brand kuliner yang ready to cook, tidak perlu produksi sendiri, tinggal memasarkan saja dan disini jugalah saya bertemu dengan Indari Mastuti yang juga merupakan co founder dari brand produk Kunikita.


     Awal mengenal beliau belum begitu intensif, lalu lama kelamaan saya mulai menjadi stokis produk Kunikita dan juga stokis produk di bisnisnya Teh Indari yang lain, dengan jualan buku, celengan, rak bumbu dan lain-lain.


     Perjalanan saya menjalani bisnis yang satu ke bisnis yang lain telah membuat saya yang tadinya kurang faham jadi semakin mengerti, belajar dan belajar semua ilmu yang diberikan oleh mentor, hingga akhirnya menemukan kelas menulis bareng yang dibuka oleh Teh Indari lewat Indscript Creative.


Mulai Belajar Menulis di Indscript Creative.


Akhirnya sampailah perjalanan saya di kelas nulis bareng buku antologi Indscript Creative, dengan Indari Mastuti sebagai mentornya.


Saat itu dipertemukan dengan lebih intensif oleh beliau di saat saya sedang berada di titik nol, beliau lah yang terus melecut semangat saya agar segera Bangkit! dan memberikan jalan yang tak mudah, yaitu melakukan healing dengan belajar menulis, bukan hanya menulis, tapi juga memberikan tugas agar saya segera menciptakan instrumen perubahan diri dan hidup.


     Indari Mastuti adalah seorang penulis perempuan dengan banyak karya buku biografi dan antologi, yang membuka sebuah usaha dalam bidang jasa penulisan seperti jasa copywriting, nulisbuku, artikel oleh para blogger, konten creator, hingga training online untuk para penulis maupun pebisnis.


     Kelas nulis pertama yang saya ikuti adalah kelas menulis naskah buku antologi dengan setoran 300 kata, hingga diterbitkan bukunya, dan dari sana saya juga bisa berjualan buku karya sendiri, the best moment saya adalah saat buku perdana saya yang berjudul BANGKIT! mencapai penjualan hingga puluhan exemplar, merupakan hal baru yang membuat saya bisa Bangkit kembali dari masa sulit.


Setelah itu berlanjut terus menulis naskah lainnya, hingga terbit beberapa buku Antologi lainnya yang berjudul Laris, Bukan Cerita Biasa, Surat Untuk Suamiku, Surat Untuk Putriku, Dear A Eril.


Dari kelas buku antologi, saya mulai mencoba masuk ke kelas ODOA Indscript Creative, One Day One Article yang harus saya setorkan naskahnya sebanyak minimal 500 kata setiap harinya, disini saya berusaha konsisten setor tanpa bolong seharipun, dengan tujuan agar terus terasah skill menulisnya.


     Hingga akhirnya selama 30 hari mengikuti kelas ODOA ini, saya berhasil mendapatkan penghargaan sebagai penulis artikel terbanyak sekitar 90 lebih artikel yang bisa saya setorkan. Dari sini saya berhasil mendapatkan kesempatan untuk menerima job pertama sebagai seorang blogger. 


     Dalam kelas ODOA ini tema yang harus diliput adalah profil seorang pebisnis, profil produk yang akan dijual, segala hal tentang bisnis yang selama ini telah saya jalani. Sehingga lebih memahami angle mana yang harus diangkat sekaligus sebagai cara saya menambah wawasan tentang dunia bisnis lainnya.


Walau kadang ada juga tema yang agak sulit untuk saya ikuti, seperti harus meliput dunia kesehatan, hukum dan tema lain di luar bisnis, hal ini memacu saya untuk mau membaca dari sumber lain sehingga hasilnya saya jadi lebih faham dan dapat menuliskan artikelnya.


     Sampai bisa mendapatkan job pertama dari penulisan artikel ini juga telah membuat saya semakin tahu tentang ilmu-ilmu menjalani bisnis lainnya dari para pebisnis muda yang patut dijadikan contoh teladan bagi saya.


     Sejalan dengan pengalaman belajar menjadi penulis, bisa banyak mengenal para expert lainnya, telah membawa saya menjadi lebih yakin dan percaya diri lagi untuk memulai kembali bisnis Hampers saya yang lama terhenti, dengan semangat baru dan dengan cara yang berbeda.


     Jadi pebisnis belajar menulis? why not, justru telah membawa saya semakin berkembang dan selalu bergerak hingga membuahkan solusi yang bermanfaat.


     Ingin menjumpai Indscript Creative, bisa follow akun instagram @indarimastutirezky.


Salam Manfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monica Susanto, dari Bangkrut Sampai Launching Coco Nico

DENNY SANTOSO PEBISNIS DIGITAL MARKETING INDONESIA

Kenali Lebih Dekat Tribelio